Tampilkan postingan dengan label Routing. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Routing. Tampilkan semua postingan

Selasa, 03 November 2015

Konfigurasi Dasar OSPF di Mikrotik

Tutorial Mikrotik kali ini akan membahas tentang OSPF dan konfigurasi dasarnya di Mikrotik, oh ya teman-teman pasti sudah tau kan apa itu OSPF? saya percaya kok namun disini mari kita mengulangnya lagi agar tidak lupa, langsung saja cikibrutt.

Pengertian OSPF

OSPF atau kepanjangan dari Open Shortes Path First adalah protocol routing otomatis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) maupun WAN (Wide Area Network). Routing ini digunakan untuk topology yang mempunyai banyak router, kebayang gak kalau dalam suatu ISP yang mempunyai banyak client yang menggunakan mikrotik sebagai STA, dia harus menyetting ip route satu persatu, OMG apa lagi kalau se-yang lebih besar lagi, gak kebayang ribetnya. 

Oh iya OSPF ini termasuk kategori Link-sate routing protocol, Link state routing protocol ini menggunakan kecepatan jaringan berdasarkan metric untuk menetapkan path-path ke jaringan lainnya. Setiap router merawat map sederhana dari keseluruhan jaringan. Update-update dilakukan via multicast, dan dikirim. Jika terjadi perubahan konfigurasi. OSPF cocok untuk jaringan berskala besar.

Baca lebih lanjut tentang ospf disini atau disini

Maksud dan Tujuan

Ok sekarang maksud dan tujuan, maksud dan tujuan Ospf ini Kita dapat melakukan routing secara otomatis, dua router maupun lebih.

Bahan yang disiapkan

Berikut adalah Tutorial Konfigurasi Dasar OSPF di Mikrotik, dalam tutorial ini karena saya tidak mempunyai router sebanyak itu maka saya menggunakan GNS3
  • 4 buah Mikrotik yang sudah terinstall (menggunakan VirtualBox)
  • dan 3 Vpcs
Jika anda belum mengetahuinya bisa pelajari disini

    Konfigurasi Dasar OSPF di Mikrotik

    Berikut adalah Topologi yang saya gunakan

    pada topologi diatas sudah terdapat keterangan ip dan interfacenya, sekarang mari kita mulai mengkonfigurasinya
    R= ether1=192.168.1.1/24
          ether2=192.168.2.1/24
          ether3=192.168.3.1/24
    R2= ether1=192.168.1.2/24
            ether3=192.168.13.1/24 
    R3= ether1=192.168.2.2/24
            ether3=192.168.14.1/24
    R4= ether1=192.168.3.2/24
            ether2=192.168.12.1/24
    1.mari kita masukkan ip ditiap-tiap router sesuai dengan topology yang sudah ada


    R1= Ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1
           ip address add address=192.168.2.1/24 interface=ether2
           ip address add address=192.168.3.1/24 interface=ether3


    R2= ip address add address=192.168.1.2/24 interface=ether1
           ip address add address=192.168.13.1/24 interface=ether3 


    R3= ip address add address=192.168.2.2/24 interface=ether1
          ip address add address=192.168.14.1/24 interface=ether3


    R4= ip address add address=192.168.1.2/24 interface=ether1
           ip address add address=192.168.12.1/24 interface=ether2

    2. Kita masukkan perintah ospf nya, masukkan sesuai ip yang tadi kita masukkan di ip address


    R=routing ospf network add network=192.168.1.0/24 area=backbone
     routing ospf network add network=192.168.2.0/24 area=backbone
    routing ospf network add network=192.168.3.0/24 area=backbone


    R2=routing ospf network add network=192.168.1.0/24 area=backbone
    routing ospf network add network=192.168.13.0/24 area=backbone
    cek dengan "ip route print" maka akan muncul apabila ADo maka itu Active, DHCP, Ospf 


    R3=routing ospf network add network=192.168.2.0/24 area=backbone
    routing ospf network add network=192.168.14.0/24 area=backbone

    R4= routing ospf network add network=192.168.3.0/24 area=backbone
    routing ospf network add network=192.168.12.0/24 area=backbone
    3. Kita cek tiap-tiap router dengan mengeping router lain, contoh seperti gambar dibawah




    Terimakasih, selamat mencoba, Thanks for your attention 

    Read more

    Rabu, 28 Mei 2014

    Tutorial Failover 2 Koneksi Internet di Mikrotik

    Teknik Failover adalah suatu teknik jaringan dengan memberikan dua jalur koneksi atau lebih dimana ketika salah satu jalur mati, maka koneksi masih tetap berjalan dengan disokong oleh jalur lainnya. Teknik failover ini cukup penting ketika kita menginginkan adanya koneksi jaringan internet yang handal.

    Tutorial Failover 2 Koneksi Internet di Mikrotik yang akan saya bahas kali ini sedikit spesial, karena bukan seperti failover yang biasanya. Jadi disini saya akan membuat jaringan internet dengan menggunakan 2 koneksi, yaitu koneksi utama menggunakan Fiber Optic dan koneksi cadangan dengan Modem USB. Secara umum topologi jaringannya seperti berikut :



    Teknik failover yang akan saya gunakan kali ini adalah dengan membuat koneksi dari Fiber Optic sebagai Jalur utama dan ketika jalur utama mati (down) maka koneksi akan langsung pindah ke jalur cadangan. Dan jika koneksi utama kembali normal (up) maka koneksi akan kembali pindah ke jalur utama. Hal ini tidak dapat dilakukan dengan menggunakan teknik Failover biasa yang hanya menggunakan ping check gateway pada Route.

    Untuk menerapkan teknik ini saya menggunakan perpaduan beberapa tools di Mikrotik, yakni Script, Netwatch, dan Check gateway pada Route. Oke langsung saja menuju Tutorial Failover 2 Koneksi Internet di Mikrotik. Disini saya tidak akan membahas caranya dari awal, tapi langsung ke inti cara failover nya. 

    1. Pastikan kedua koneksi internet yang akan anda gunakan sudah berjalan dengan baik di Mikrotik.

    2. Masuk ke System --> Script --> Add. Tambahkan 2 Script Mikrotik berikut :
    Script Failover :
    :if ([/ip route get [/ip route find comment="utama"] disabled]=yes) do={/ip route enable [/ip route find comment="utama"]} else={/ip route disable [/ip route find comment="utama"]}

    Script kembali ke jalur utama :
    :if ([/ip route get [/ip route find comment="utama"] disabled]=yes) do={/ip route enable [/ip route find comment="utama"]}

    3. Buat rule Netwatch. Masuk ke Tools --> Netwatch --> Add. Buat dua rule berikut :
    Netwatch Failover :
    [Tab Host]
    - Host : 8.8.8.8
    - Interval : 00:00:03
    - Timeout : 1000 ms
    [Tab Down]
    On Down : failover (sesuaikan dengan nama script nya)



    Netwatch Kembali ke jalur utama :
    [Tab Host]
    - Host : 8.8.8.8
    - Interval : 00:00:03
    - Timeout : 1000 ms
    [Tab Up]
    On Up: back2main (sesuaikan dengan nama script nya)


    4. Edit tabel routing mikrotik. Masuk ke IP --> Routes. Buat seperti gambar berikut ini :


    Route untuk jalur utama :
    Buat secara manual route untuk jalur utama dengan konfigurasi :
    - Dst Address : 0.0.0.0/0
    - Gateway : ether1 (pilih interface yang terhubung ke jalur utama)
    - Distance : 1
    - Check Gateway : ping
    - Yang paling penting adalah buat comment. Klik menu Comment --> isikan : utama


    Route untuk jalur cadangan :
    Buat secara manual route untuk jalur utama dengan konfigurasi :
    - Dst Address : 0.0.0.0/0
    - Gateway : smartfren (pilih interface yang terhubung ke jalur cadangan)
    - Distance :2
    - Yang paling penting adalah buat comment. Klik menu Comment --> isikan : cadangan

    Route untuk ping netwatch :
    Buat route untuk jalur ping Netwatch dengan konfigurasi :
    - Dst Address : 0.0.0.0/0
    - Gateway : ether1 (pilih interface yang terhubung ke jalur utama)
    - Distance : 1

    5. Konfigurasi sudah selesai. Sekarang coba cek konfigurasi nya sudah bisa berjalan dengan baik apa belum. Caranya dengan lakukan ping ke google, dan coba matikan koneksi jalur utama. Jika konfigurasi benar, maka ping akan timeout untuk beberapa saat kemudian reply lagi yang mengindikasikan kalau failover bekerja. Hidupkan lagi koneksi jalur utama, maka jika konfigurasi benar, koneksi akan langsung berpindah kembali ke jalur utama.

    Untuk lebih jelasnya silakan lihat video Failover Mikrotik berikut ini :
     

    Oke, cukup sekian Tutorial Failover 2 Koneksi Internet di Mikrotik ini. Silakan dicoba dan semoga bermanfaat :)

    Read more

    Senin, 16 September 2013

    Tips Mengikuti Tes Sertifikasi MTCNA Mikrotik

    Sertifikasi MTCNA (Mikrotik Training Certified Network Associated) merupakan sertifikasi Mikrotik yang paling dasar. Ada beberapa sertifikasi yang disediakan oleh Mikrotik, yaitu :

        MTCNA - MikroTik Certified Network Associate (Basic Essentials)
        MTCRE - MikroTik Certified Routing Engineer (Routing)
        MTCWE - MikroTik Certified Wireless Engineer (Wireless)
        MTCTCE - MikroTik Certified Traffic Control Engineer (Traffic Control)
        MTCUME - MikroTik Certified User Management Engineer (User Manager)
        MTCINE - MikroTik Certified Inter-networking Engineer (Inter Networking)

    Untuk dapat memiliki sertifikat MTCWE, MTCRE, MTCTCE, MTCUME dan MTCINE, sebelumnya harus sudah lolos sertifikasi MTCNA terlebih dahulu. Oleh karena itu sertifikasi MTCNA menjadi sangat penting bagi anda penggiat Mikrotik. Jadi, kali ini kita akan membahas tips untuk sertifikasi MTCNA Mikrotik.

    Sertifikasi diselenggarakan oleh lembaga training yang sudah menjalin kerjasama dengan Mikrotik. Di Indonesia ada banyak lembaga training Mikrotik yang menyelenggarakan Training sekaligus Sertifikasi nya. Untuk dapat mengikuti sertifikasi Mikrotik harus membayar biaya ke lembaga training tersebut, untuk nominal harga nya bervariasi tergantung lembaga training tersebut. Jika ikut sertifikasi maka dilakukan training materi Mikrotik dulu oleh lembaga training (biasanya lebih dari sehari) kemudian baru dilakukan ujian sertifikasi. 

    Berikut ini beberapa peraturan pada tes sertifikasi Mikrotik :

    • Soal ujian sertifikasi menggunakan bahasa Inggris. 
    • Tidak boleh copy paste dan screenshot soal.
    • Waktu mengikuti Ujian Online Jika Score Dibawah atau sama dengan 49 maka dinyatakan TIDAK LULUS
    • Jika Score Antara 50%-59% akan mendapat kesempatan yg ke 2 dengan Mengikuti Ujian Online sekali lagi (biasanya soalnya lebih rumit)
    • Jika Score 60% keatas dinyatakan LULUS
    • Dan bagi yg ingin menjadi TRAINER Score Lulus Minimal 75 %
    • Masa Berlaku Sertifikat 3 Tahun
    • Tipe ujian nya open book, jadi boleh buka buku apa saja, namun tidak boleh tanya dan mencontek siapapun. 
    Oke sekarang kita bahas tentang tips nya. Karena MTCNA merupakan tes Mikrotik basic, maka soal yang akan keluar itu merupakan dasar-dasar (basic) Mikrotik, seperti Router OS secara umum, Firewall, QoS, Network Management, Wireless, Bridging, Routing, dan Tunnel. 

    Berikut ini beberapa Tips Mengikuti Tes Sertifikasi MTCNA Mikrotik :

    Tips #1
    Soal yang digunakan berbahasa Inggris, jadi kalo kalian ga bisa berbahasa Inggris bisa memanfaatkan tool Google Translate untuk menterjemahkan soalnya, tapi ingat jangan copy paste soalnya! Tulis ulang saja soalnya untuk menghindari hal-hal yang tidak anda inginkan ok? ;)

    Tips #2
    Kerjakanlah soal yang mudah dulu. Jika ada soal yang susah lewati saja cari yang mudah dulu.

    Tips #3
    Jawaban dari soal tersebut biasanya sudah ada di wiki.mikrotik.com. Silakan anda cari saja, atau bisa juga cari di google.

    Tips #4
    Jangan tergesa-gesa dalam mengerjakan soal. Jika anda sudah selesai sebelum waktunya, telitilah kembali jawaban anda. 

    Tips #5 
    Berdoalah sebelum ujian, dan yakinkan diri anda bahwa anda pasti dapat mengerjakan dengan baik semua soalnya dan lulus dengan nilai memuaskan.

    Tips #6
    Anda bisa mencoba mengerjakan latihan soal dari akun Mikrotik anda. Atau juga dapat mencoba mengerjakan contoh soal MTCNA Mikrotik yang dapat anda download disini

    Oke, mungkin sekian dulu tips dari saya. Karena sudah lama juga tes ujian sertifikasi Mikrotik ini saya ikuti jadi udah agak lupa-lupa ingat gitu. Dulu juga pas ikut tes ga bayar alias Gratis, karena diselenggarakan oleh kampus saya di Diploma Teknik Elektro, UGM. Jadi mohon maklum jika informasinya ada yang kurang.

    Oya, kalo udah selesai maka akan muncul hasil ujian nya seperti gambar berikut :


    Seperti penjelasan di atas, kalau nilai nya 60% keatas maka tes nya lulus. Saya cuma bisa dapat 68% saja karena tes nya dilakukan beberapa bulan setelah mata kuliah Mikrotik di Kampus saya. Jadi cuma belajar sehari tok langsung tes, jadinya cuma dapat segini :D Nilai segitu pun adalah nilai tertinggi loh diantara semua yang ikut tes waktu itu :D.

    Oke, kalo udah lulus sertifikasi Mikrotik kita akan dapat Sertifikat nya. Nah sertifikat ini langsung jadi setelah anda lulus, tapi bentuknya berupa Softcopy. Anda bisa mendownload file Sertifikat nya pada akun Mikrotik anda. Pada bagian Training, pilih my certificates.


    Silakan anda download file nya berupa PDF atau images.

    Oya, kalau anda ikut tes di lembaga training Mikrotik maka anda akan mendapat Sertifikat juga dari lembaga tersebut. Karena saya ikut yang gratisan dari kampus jadi ga dapet Sertifikat yang itu :D

    Ini adalah sertifikat Mikrotik MTCNA saya :
    Mungkin cukup sekian dulu sharing dari saya tentang Tips Mengikuti Tes Sertifikasi MTCNA Mikrotik. Bagi anda yang akan menghadapi ujian Sertifikasi Mikrotik semoga dengan membaca info ini anda bisa lebih siap dan lebih baik dalam mengerjakan soalnya.

    Download Contoh Soal Sertifikasi MTCNA Mikrotik disini!

    Read more

    Sabtu, 31 Agustus 2013

    Load Balance / Load Balancing Mikrotik

    Load Balance atau Load Balancing adalah sebuah teknik atau metode untuk membagi beban ke dalam beberapa jalur (link) sehingga penggunaan jalur (link) menjadi lebih baik. Load balance digunakan supaya tidak ada link yang mendapatkan beban lebih besar dari link lainnya, sehingga akan tercipta keseimbangan (balance) pada penggunaan link tersebut. Penggunaan load balance dapat dilakukan bersadarkan basis koneksi maupun paket nya.


    Load balance yang sering diterapkan dan dijumpai yaitu penerapan load balance pada jaringan lokal yang mempunyai dua koneksi internet atau lebih baik dari ISP yang sama maupun berbeda. Selain itu teknik load balance juga sering digunakan pada jaringan lokal antar router yang memiliki dua atau lebih jalur yang bisa dilalui. 

    Teknik Load balance pada Mikrotik dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode seperti Firewall Marking, ECMP (Equal Cost Multi-Path), PCC (Per Connection Classifier), Nth, Bonding, OSPF, BGP, dsb. Untuk lebih jelas nya tentang metode Load balancing pada Mikrotik silakan kunjungi halaman ini :
    http://wiki.mikrotik.com/wiki/Load_Balancing 
    Read more

    Senin, 08 Juli 2013

    Routing Vs Bridging pada Wireless Point-to-Point Mikrotik

    Routing Vs Bridging pada Wireless Point-to-Point Mikrotik - Wireless Point-to-Point merupakan koneksi komunikasi nirkabel antara dua titik, dimana satu host (access point) terhubung hanya dengan satu client (station). Penerapan Wireless Point-to-point (P2P) pada Mikrotik membutuhkan lisensi RouterOS minimal level 3 dengan mode bridge – station. Wireless P2P Mikrotik dapat dilakukan dengan metode routing maupun bridging. Perbedaan metode routing dan bridging pada wireless point-to-point Mikrotik adalah sebagai berikut:

    Metode Routing

    Metode routing dilakukan dengan cara memberikan IP address pada interface Wlan dan Ether dengan segmen jaringan yang berbeda, sehingga untuk menghubungkan dua segmen berbeda tersebut dilakukan routing, baik secara dynamic maupun static. Contoh konfigurasi routing dapat dilihat pada Gambar berikut ini :

    Kelebihan dari penggunaan metode routing adalah tidak ada broadcast traffic atau flood yang dapat mengurangi performa jaringan wireless. Sedangkan kekurangannya adalah perlu konfigurasi yang lebih rumit dengan penggunaan lebih banyak IP address.

    Metode Bridging

    Metode bridging yaitu dengan melakukan bridge pada interface Wlan dan Ether sehingga bisa diberikan satu IP address atau tanpa IP address agar menjadi transparan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar berikut ini :

    Kelebihan menggunakan metode bridging yaitu alokasi penggunaan IP address lebih sedikit, bahkan bisa tanpa IP address. Sedangkan kekurangannya yaitu akan terjadi broadcast traffic atau flood dari tiap client yang dapat mengakibatkan menurunnya performa jaringan wireless sehingga tidak cocok diterapkan pada jaringan skala besar.

    Dari kedua metode tersebut baik Routing maupun Bridging sama-sama memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Jika anda ingin membangun jaringan Wireless Point-to-point yang transparan bisa menggunakan teknik bridging. Sedangkan jika ingin membangun jaringan Wireless Point-to-Point skala besar dengan client dan station yang banyak bisa menggunakan teknik routing. Untuk konfigurasi dan cara seting nya akan dibahas pada artikel selanjutnya di blog Tutorial Mikrotik Indonesia ini.
    Read more

    Selasa, 07 Mei 2013

    Contoh Seting Routing Statik pada Mikrotik

    Contoh Seting Routing Statik pada Mikrotik - Routing static adalah menambahkan jalur routing tertentu secara manual. Mikrotik secara default akan membuat jalur routing otomatis (dynamic route) ketika kita menambahkan ip address pada interface. Lalu kenapa kita memerlukan static routing? Karena untuk menghubungkan perangkat network yang memilik ip segment (subnet) yang berbeda memerlukan sebuah perangkat yang mampu melakukan proses static routing.

    Sebagai contoh seperti pada Gambar 1 dan Gambar2 dimana terdapat 2 router yang masing-masing router terhubung ke perangkat network. Dalam artikel ini akan di bahas bagaimana cara menghubungkan perangkat network di bawah router tersebut dengan cara membuat routing statik sehingga setiap perangkat yang berada di bawah router yang memiliki ip segment (subnet) yang berbeda dapat saling berkomunikasi, selain itu juga di dalam artikel ini akan di bahas bagaimana menghubungkan perangkat di bawah router akan tetapi berada didalam satu segement, untuk media interface yang digunakan nantinya ada dua jenis yaitu interface wireless, interface Ethernet dan interface bridge 

     A. LAN A --- Router A --- Router B --- LAN B
     Gambar.1 topologi jaringan dan ip address yang akan digunakan

    Dari topologi Gambar 1 maka perlu kita tambahkan ip address pada setiap interface ethernet di masing-masing router seperti pada langkah berikut :


    Untuk Router A
    ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1
    ip address add address=172.16.1.1/24 interface=ether2  


    Untuk Router B
    ip address add address=192.168.5.250/24 interface=ether3
    ip address add address=10.10.10.1/24 interface=ether2
    ip address add address=172.16.1.2/24 interface=ether1 

    Agar PC di bawa Router A dan Router B bisa saling berkomunikasi perlu di tambahkan Routing Statik pada masing –masing Router.

    Untuk Router A
    ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=172.16.1.2
    ip route add dst-address=10.10.10.0/24 gateway=172.16.1.2

    Untuk Router B
    ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.5.1
    ip route add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=172.16.1.1 



    B.     LAN A ---- Router A --- Wireless Router A ---- Wireless Router B --- Router B ---- LAN B



    Gmabar 2. topologi jaringan dan ip address yang akan digunakan
     
      
    a.    Konfigurasi untuk wireless Router A
    Jika menggunakan Command line :
    interface wireless enable wlan1
    interface wireless set mode=ap-bridge 
    interface wireless set band=2ghz-b/g
    interface wireless set ssid=tes123

    b. Konfigurasi untuk Wireless Router  B


            
    Jika menggunakan Command line :
            interface wireless enable wlan1
            interface wireless set mode=station 
            interface wireless set band=2ghz-b/g
            interface wireless set ssid=tes123


    Dari topologi Gambar 2 maka perlu kita tambahkan ip address pada setiap interface ethernet dan interface wireless di masing-masing router seperti pada langkah berikut : 


    Memasang Ip address pada router A
    ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1
    ip address add address=172.16.2.1/24 interface=wlan1 


    Memasang Ip address pada router B
    ip address add address=10.10.10.1/24 interface=ether2 
    ip address dd address=172.16.2.2/24  interface=wlan1 

    Agar setiap PC yang berada di bawa Router A dan Router B bisa saling berkomunikasi perlu di tambahkan Routing Statik pada setiap masing –masing Router
     
    Router A
    ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=172.16.2.2
    ip route add dst-address=10.10.10.0/24 gateway=172.16.2.2 

    Router B
    ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.5.1
    ip route add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=172.16.2.1
    Demikianlah tutorial mikrotik tentang Contoh Seting Routing Statik pada Mikrotik. Silakan dipraktekkan dan semoga bermanfaat :)

    Sumber :
    http://gilanghilal.blogspot.com/2013/01/tutorial-routing-statik-pada-mikrotik.html
    Read more