Minggu, 12 Mei 2013

Cara Setting & Kirim SMS di Mikrotik RB751U-2HnD

Cara Setting & Kirim SMS di Mikrotik RB751U-2HnD - Pada Mikrotik RouterOS sudah disediakan fitur SMS. Fitur ini memungkinkan kita untuk bisa mengirim dan menerima SMS dari perangkat Mikrotik. Namun tidak semua Mikrotik RouterBoard bisa menggunakan fitur ini. Hanya beberapa RB saja yang bisa yaitu RB yang support Sim Card atau Port USB. 

Kali ini Tutorial Mikrotik Indonesia akan membahas tentang Cara Setting & Kirim SMS di Mikrotik RB751U-2HnD. Pada artikel sebelumnya pernah dibahas tentang Mikrotik RB751U-2HnD. RB jenis ini cukup istimewa, karena punya dukungan port USB. Jadi, disini kita akan menggunakan USB modem dengan SIM Card tertentu untuk mengirim SMS.

Disini saya coba menggunakan Mikrotik RB751U-2HnD dengan USB Modem D-Link DWM-152 + SIM Card 3. Sebelumnya silakan cek apakah USB Modem anda sudah support dan dikenali oleh Mikrotik. Cek disini ya. Tapi walaupun tidak ada di list coba aja, siapa tau bisa, seperti modem yang saya gunakan tidak ada di list tersebut tapi tetep bisa kok :)

Oke, lanjut colokan USB Modem ke Mikrotik nya, cek apakah USB Modem nya sudah dikenali oleh Mikrotik. Buka Winbox, masuk menu System --> Resources --> USB.


Tipe dan merk USB Modem saya tidak muncul disitu karena memang USB modem nya tidak ada di list supported hardware Mikrotik, tapi tetap bisa digunakan.

Cek port USB nya dengan masuk ke menu System --> Ports. Jika muncul lebih dari satu, maka hanya salah satu yang bisa digunakan. Selanjutnya masuk ke menu Tools --> SMS.

Pilih salah satu port USB, jika tidak bisa coba pilih port lain. Channel biarkan default aja. Secret diisi terserah sebagai password. Allowed Number dan Keep Max. SMS biarkan saja. Jika sudah centang Receive Enabled --> Klik Apply. Jika muncul pesan error, coba pakai port lain.

Oya, dengan USB modem ini kita bisa juga menggunakan nya sebagai modem Internet untuk internetan. Jika modem USB sudah digunakan untuk konek ke Internet, maka tidak bisa sekaligus digunakan untuk mengirim dan menerima SMS. Karena Port USB nya sudah dipakai untuk internet. Jadi jika kita mau menggunakan Modem USB untuk SMS penggunaan Internet via PPP Client harus dimatikan. Kalau tidak maka akan muncul pesan error seperti ini.


Oke, jika Receive Enabled sudah bisa, kita coba kirim SMS ke nomor sendiri biar bisa tau sms nya masuk inbox apa tidak. Pada SMS Settings klik Send SMS.

Masukkan Nomor HP yang ingin kita kirimi SMS, coba isi Nomor sendiri dulu. Masukkan isi pesan SMS di Message --> Klik Send SMS.


Tunggu beberapa saat, masuk ke menu Inbox pada SMS Settings. Pastikan pulsa nomor anda mencukupi untuk mengirim SMS. Jika setingan sudah benar, maka SMS yang tadi dikirim akan masuk ke inbox, karena dikirim ke nomor sendiri.

Sampai disini berarti kita sudah sukses mengirim dan menerima SMS di Mikrotik. SMS di Mikrotik ini bisa kita manfaatkan untuk monitoring kehandalan jaringan menggunakan fitur Netwatch, seperti yang sudah dibahas disini Cara Memantau dan Monitor Koneksi Jaringan dengan Netwatch.

Demikianlah Tutorial Cara Setting & Kirim SMS di Mikrotik RB751U-2HnD. Silakan anda coba dengan perangkat anda masing-masing. Semoga berhasil :) 
Read more

Selasa, 07 Mei 2013

Contoh Seting Routing Statik pada Mikrotik

Contoh Seting Routing Statik pada Mikrotik - Routing static adalah menambahkan jalur routing tertentu secara manual. Mikrotik secara default akan membuat jalur routing otomatis (dynamic route) ketika kita menambahkan ip address pada interface. Lalu kenapa kita memerlukan static routing? Karena untuk menghubungkan perangkat network yang memilik ip segment (subnet) yang berbeda memerlukan sebuah perangkat yang mampu melakukan proses static routing.

Sebagai contoh seperti pada Gambar 1 dan Gambar2 dimana terdapat 2 router yang masing-masing router terhubung ke perangkat network. Dalam artikel ini akan di bahas bagaimana cara menghubungkan perangkat network di bawah router tersebut dengan cara membuat routing statik sehingga setiap perangkat yang berada di bawah router yang memiliki ip segment (subnet) yang berbeda dapat saling berkomunikasi, selain itu juga di dalam artikel ini akan di bahas bagaimana menghubungkan perangkat di bawah router akan tetapi berada didalam satu segement, untuk media interface yang digunakan nantinya ada dua jenis yaitu interface wireless, interface Ethernet dan interface bridge 

 A. LAN A --- Router A --- Router B --- LAN B
 Gambar.1 topologi jaringan dan ip address yang akan digunakan

Dari topologi Gambar 1 maka perlu kita tambahkan ip address pada setiap interface ethernet di masing-masing router seperti pada langkah berikut :


Untuk Router A
ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1
ip address add address=172.16.1.1/24 interface=ether2  


Untuk Router B
ip address add address=192.168.5.250/24 interface=ether3
ip address add address=10.10.10.1/24 interface=ether2
ip address add address=172.16.1.2/24 interface=ether1 

Agar PC di bawa Router A dan Router B bisa saling berkomunikasi perlu di tambahkan Routing Statik pada masing –masing Router.

Untuk Router A
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=172.16.1.2
ip route add dst-address=10.10.10.0/24 gateway=172.16.1.2

Untuk Router B
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.5.1
ip route add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=172.16.1.1 



B.     LAN A ---- Router A --- Wireless Router A ---- Wireless Router B --- Router B ---- LAN B



Gmabar 2. topologi jaringan dan ip address yang akan digunakan
 
  
a.    Konfigurasi untuk wireless Router A
Jika menggunakan Command line :
interface wireless enable wlan1
interface wireless set mode=ap-bridge 
interface wireless set band=2ghz-b/g
interface wireless set ssid=tes123

b. Konfigurasi untuk Wireless Router  B


        
Jika menggunakan Command line :
        interface wireless enable wlan1
        interface wireless set mode=station 
        interface wireless set band=2ghz-b/g
        interface wireless set ssid=tes123


Dari topologi Gambar 2 maka perlu kita tambahkan ip address pada setiap interface ethernet dan interface wireless di masing-masing router seperti pada langkah berikut : 


Memasang Ip address pada router A
ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1
ip address add address=172.16.2.1/24 interface=wlan1 


Memasang Ip address pada router B
ip address add address=10.10.10.1/24 interface=ether2 
ip address dd address=172.16.2.2/24  interface=wlan1 

Agar setiap PC yang berada di bawa Router A dan Router B bisa saling berkomunikasi perlu di tambahkan Routing Statik pada setiap masing –masing Router
 
Router A
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=172.16.2.2
ip route add dst-address=10.10.10.0/24 gateway=172.16.2.2 

Router B
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.5.1
ip route add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=172.16.2.1
Demikianlah tutorial mikrotik tentang Contoh Seting Routing Statik pada Mikrotik. Silakan dipraktekkan dan semoga bermanfaat :)

Sumber :
http://gilanghilal.blogspot.com/2013/01/tutorial-routing-statik-pada-mikrotik.html
Read more

Senin, 06 Mei 2013

Berapa Jarak Maksimum Kabel UTP untuk PoE Mikrotik?

Berapa Jarak Maksimum Kabel UTP untuk PoE Mikrotik? - Pertanyaan ini mungkin pernah muncul dipikiran anda yang sering seting mikrotik terutama Mikrotik Outdoor. PoE atau kepanjangan dari Power over Ethernet adalah suatu alat yang bisa menyalurkan tegangan listrik melalui media kabel UTP untuk menyalakan Mikrotik atau alat lainnya. Jadi tidak perlu menarik kabel power adapter terlalu panjang. Solusi tepat bagi anda yang ingin membangun jaringan wireless Mikrotik outdoor baik Point to Point (PtP) maupun Point to Multi Point (PtM).

Sudah tau kan seperti apa bentuk Power over Ethernet (PoE) Mikrotik? Penampakan PoE Mikrotik nya seperti dibawah ini.

Pada gambar PoE di atas, ada dua port untuk konektor RJ-45. 
  • Port LAN --> dari PoE ke PC untuk remote Mikrotik. Panjang kabel maksimal 100 meter.
  • Port POE --> dari PoE ke Mikrotik untuk menghidupkan Mikrotik. Panjang kabel maksimal ??
Secara teori kabel jarak maksimal kabel UTP adalah 100 meter. Namun pada prakteknya bisa berbeda tergantung kondisi lapangan dan peralatan.

Nah, sekarang pertanyaannya Berapa Jarak Maksimum Kabel UTP untuk PoE Mikrotik?
Jawabannya juga bermacam-macam. Ada yang bilang bisa sampai 20 meter, 40 meter, 50 meter, bahkan 80 meter. Namun pastinya kondisi lapangan dan alat yang digunakan juga berbeda-beda.

Menurut pengalaman saya, jarak maksimum kabel UTP untuk PoE Mikrotik kurang-lebih 20 meter untuk tegangan 24V. Hasilnya mikrotik bisa bekerja dengan normal. Namun ketika saya tambah panjang kabel PoE menjadi 35 meter dengan tegangan 24V, Mikrotik tidak mau nyala.

Kemudian saya coba menambahkan tegangan menjadi 30V dengan mengganti power adaptor bawaan Mikrotik dengan power adaptor yang bisa di atur teganganya dari 18 - 32 Volt. Hasilnya, Mikrotik mau nyala dan bisa di ping serta remote dari PC.



Jangan naikkan tegangan terlalu tinggi. Walaupun pada RB mikrotik nya sudah dilengkap dengan fitur Overvoltage Protection sampai 60 Volt, namun ada baiknya jangan gunakan tegangan yang terlalu tinggi agar RB lebih awet.

Kendala yang sering muncul ketika menggunakan PoE dengan kabel UTP yang panjang yaitu :
  1. Mikrotik tidak mau nyala karena kabel terlalu panjang.
  2. Mikrotik nyala tapi sering restart dan mati sendiri karena loss tegangan pada kabel UTP terlalu tinggi.
  3. Mikrotik nyala tapi tidak bisa diakses (remote) baik ping maupun via Winbox karena kabel terlalu panjang.

Bagaimana solusi untuk penggunaan PoE Mikrotik dengan kabel panjang tersebut?
  1. Gunakan kabel UTP cat 5 dengan kualitas terbaik dan pastikan crimping connector RJ-45 sempurna.
  2. Untuk pemasangan outdoor dianjurkan menggunakan kabel STP.
  3. Cek tegangan output dari PoE ke Kabel, pastikan drop tegangan tidak terlalu besar.
  4. Solusi yang paling jitu yaitu dengan menaikkan tegangan PoE Adaptor, misalnya dari 24V menjadi 30V.
Info di artikel ini bisa dijadikan acuan, namun hasil yang anda dapatkan belum tentu sama. Hasil yang anda dapatkan mungkin akan berbeda, karena sekali lagi semua itu tergantung dari kondisi lapangan dan peralatan yang digunakan.

Demikianlah jawaban dari pertanyaan Berapa Jarak Maksimum Kabel UTP untuk PoE Mikrotik? Semoga bermanfaat dan jika ada pertanyaan atau saran silakan isi kolom komentar di bawah.
Terima kasih :)
Read more

Selasa, 30 April 2013

3 Sistem Keamanan Berlapis Wireless Mikrotik

3 Sistem Keamanan Berlapis Wireless Mikrotik - Keamanan (security) adalah hal yang krusial dan harus diperhatikan ketika kita membangun suatu jaringan, terutama jaringan wireless. Karena jaringan Wireless dapat dilihat, diketahui, dan diakses siapa saja. Sehingga sudah seharusnya kita menerapkan sistem keamanan tertentu pada jaringan Wireless ini.


Setidaknya ada 3 sistem keamanan yang bisa kita terapkan pada jaringan Wireless Mikrotik, dan ketiganya dapat diterapkan bersamaan sehingga tingkat keamanan akan lebih terjamin. Berikut ini adalah 3 Sistem Keamanan Berlapis Wireless Mikrotik :

Hide SSID

Hide SSID adalah sebuah opsi pada Wireless Mikrotik untuk menyembunyikan nama SSID dari Mikrotik kita.  Anda bisa menggunakan opsi ini pada menu Wireless --> wlan --> tab Wireless.

Jadi kalau opsi ini dicentang, maka SSID Mikrotik nya tidak akan muncul pada perangkat lain jika di scan. Hanya akan muncul sebagai Hidden Network pada laptop Windows.


Yang perlu diperhatikan jika menggunakan Hide SSID adalah SSID pada AP harus diisi. Kemudian pada Client harus mengisikan nama SSID nya AP dan setingan Frequency yang sama dengan AP untuk bisa Konek. Jadi Frequency dan SSID pada AP dan Client harus SAMA.

Security Profile

Security Profile adalah salah satu fitur pada Mikrotik untuk menambahkan metode autentikasi menggunakan enkripsi dynamic key : WPA/WPA2 dan static key : WAP. Penggunaan enkripsi yang disarankan yaitu WAP2 PSK + tkip + aes con. Untuk masuk fitur ini bisa mealui menu Wireless --> Security Profiles.



Kemudian untuk mengaktifkan security profile ini masuk ke menu Wireless --> wlan --> tab Wireless --> opsi Security Profile --> ganti default dengan Security Profile yang sudah dibuat.


Jika menggunakan Security Profile maka konfigurasi Security Profile pada AP dan Client harus sama, jika berbeda maka tidak akan bisa konek.

Access List dan Connect List

Access List adalah adalah filter autentikasi sebuah AP (mode Access Point) terhadap client yang terkoneksi. Dengan Access List AP bisa memfilter perangkat mana saja yang boleh/bisa konek ke AP berdasarkan MAC address nya. Jadi Access list digunakan di AP untuk menentukan client mana saja yang boleh konek ke AP.



Connect List adalah adalah filter autentikasi sebuah wireless client (mode Station) terhadap AP mana yang ingin terkoneksi. Dengan connect list maka dapat ditentukan AP mana yang bisa dikoneksikan ke Client berdasarkan MAC address nya. Jadi Connect list digunakan di client untuk menentukan client ini mau konek ke AP yang mana.



Jika ingin menggunakan fitur ini maka kita harus uncheck opsi Default Authenticate pada menu tab Wireless. Jika tidak maka fitur ini tidak akan aktif.


Dengan menggunakan ketiga sistem keamanan itu secara bersamaan, bisa dipastikan keamanan jaringan Wireless Mikrotik kita akan terjamin. Mungkin cukup sekian dulu belajar mikrotik nya tentang 3 Sistem Keamanan Berlapis Wireless Mikrotik. 
Semoga bermanfaat :)
Read more

Minggu, 28 April 2013

Penjelasan Setting Dasar Mode Wireless Mikrotik

Penjelasan Setting Dasar Mode Wireless Mikrotik - Untuk dapat menggunakan fungsi wireless pada Mikrotik ada beberapa parameter setingan yang harus diperhatikan. Namun sebelum kita melanjutkan pembahasan ini ada baiknya anda baca artikel sebelumnya tentang Penjelasan Penggunaan Wireless Tools Mikrotik. Oke mari kita lanjut belajar Mikrotik Wireless nya.

Hal yang dibahas disini adalah tab Wireless pada setingan interface Wlan. Silakan anda buka Winbox masuk ke menu Wireless --> double klik interface wlan --> masuk tab Wireless.


  
Parameter Untuk konfigurasi minimal : 
  • Mode
  • Band
  • Frequency
  • SSID
  • Scan-List 
Berikut ini adalah beberapa penjelasan dari parameter-parameter di atas :

Parameter Mode Wireless Mikrotik

 

AP modes:
> ap-bridge : mode standard untuk Access Point.
> bridge : sama seperti mode ap-bridge tetapi hanya menerima satu client.
> wds-slave : mode ap-bridge tetapi mampu untuk melakukan scan terhadap AP yang memiliki SSID yang sama dan membangun WDS link ke AP tersebut. Jika terputus maka akan dilakukan scaning ulang dan akan terkoneksi kembali.
Station modes:
> station : Mode Client paling sederhana
> station-wds : mode station yang mengaktifkan WDS bridge
> station-pseudobridge : mode station tetapi ditabahkan fungsi MAC translation sehingga interface wireless bisa dimasukkan ke dalam bridge.
> station-pseudobridge-clone : mode station yang menggunakan fungsi station-bridge- clone-mac address

Special modes:

> alignment-only : mengaktifkan mode align transmit untuk digunakan sebagai membantu pointing antenna.
> nstreme-dual-slave : digunakan jika ingin menggunakan Dual-Nstreme

Parameter Band

band : Opsi untuk menentukan standard wireless yang ingin digunakan
> 2.4ghz-b – menggunakan standard IEEE 802.11b
> 2.4ghz-b/g - IEEE 802.11g (supports also legacy IEEE 802.11b protocol).
> 2.4ghz-g-turbo - IEEE 802.11g menggunakan double channel yang kecepatan teoritisnya adalah hingga 108 Mbit.
> 2.4ghz-onlyg – hanya menggunaan standard IEEE 802.11g
> 2ghz-10mhz – variasi dari IEEE 802.11g dengan menggunakan setengah dari lebar band standard (air rate of up to 27Mbit)
> 2ghz-5mhz - variasi dari IEEE 802.11g dengan menggunakan seperempat dari lebar band standard (air rate of up to13.5Mbit)
> Turbo channel hanya support di card non-N dan hanya ada di ROS versi 2.xx,3.xx dan 4.xx.

> 5ghz – menggunakan standard IEEE 802.11a 54Mbit.
> 5ghz-turbo - IEEE 802.11a menggunakan double channel yang kecepatan teoritisnya adalah hingga 108 Mbit.
> 5ghz-10mhz - variasi dari IEEE 802.11a dengan menggunakan setengah dari lebar band standard (air rate of up to 27Mbit)
> 5ghz-5mhz - variasi dari IEEE 802.11a dengan menggunakan seperempat dari lebar band standard (air rate of up to 13.5Mbit)
> Turbo channel hanya support di card non-N dan hanya ada di ROS versi 2.xx,3.xx dan 4.xx.
> Penggunaan Band 5ghz ini harus seizin dept. kominfo, tidak boleh digunakan sembarangan.

Parameter Frequency, Scan, Scan list

frequency – Frequency yang digunakan untuk AP.
> Parameter ini akan diabaikan Jika pada pernagkat diaktifkan mode “client”.
> ssid (text) – Sebagai identitas dari jaringan wireless.
> scan-list – nilai default adalah channel ISM (standard channel) sesuai dengan band yang digunakan. > Scan list bisa berupa range, list dari channel yang dipisahkan dengan tanda comma atau bisa juga gabungan dari keduanya.
> Contoh: scan-list=default,2222,2312-2362
> Dari scan list tersebut perangkat akan melakukan scan di default channel dan beberapa range  frequency custom.
> Penggunaan custom channel bergantung dari setting “channel-mode”

Parameter Tx Rate

default-ap-tx-limit (integer; default: 0) – adalah limit traffic rate untuk pengiriman data dari AP ke tiap client (bps).
0 – berarti tanpa limit

default-client-tx-limit
(integer; default: 0) – adalah limit traffic rate untuk pengiriman data dari tiap client ke AP (bps). Hanya bekerja jika client sama-sama menggunakan mikrotik.
0 – berarti tanpa limit

Parameter Checklist

> default-authentication (default value: yes) :
Jika digunakan mode AP maka semua client yang tidak dibatasi di access-list akan diautentikasi dan bisa terkoneksi.
Jika digunakan di mode station maka wireless bisa terkoneksi ke AP manapun yang tidak dibatasi di connect-list.

> default-forwarding (default value: yes) :
Adalah parameter yang digunakan untuk forwarding traffic dari client ke client yang lain dalam AP yang sama. Bisa dibatasi lebih spesifik per clientnya di access-list.

> hide-ssid (default value: no) :

yes – jika diaktifkan maka AP tidak akan memasukkan informasi SSID pada beacon frame dan tidak akan memberikan frame balasan berisi informasi SSID jika ada permintaan informasi SSID.

no – AP akan memasukkan informasi SSID pada frame beacon dan akan memberikan informasi SSID jika ada permintaan informasi SSID.
Setting ini hanya berpengaruh jika menggunakan mode AP, sebenarnya tidak berpengaruh banyak pada security karena informasi SSID tetap dimasukkan pada frame yang lain (bukan beacon frame).

Dari Penjelasan Setting Dasar Mode Wireless Mikrotik tersebut anda dapat mengatur setingan nya sesuai keinginan anda. Silakan anda coba sendiri. Sekian dulu tutorial mikrotik indonesia kali ini. Semoga bermanfaat :)
Read more

Penjelasan Penggunaan Wireless Tools Mikrotik

Penjelasan Penggunaan Wireless Tools Mikrotik - Router Mikrotik memiliki fungsi dan fitur Wireless yang bisa kita manfaatkan untuk komunikasi antar perangkat dengan Mikrotik menggunakan media komunikasi nirkabel. Namun tidak semua Mikrotik bisa menggunakan fitur Wireless ini, karena tidak semua tipe Mikrotik ada Wireless Card nya. 

Sebut saja Mikrotik RB 750 yang hanya punya 5 interface ethernet dan tanpa interface wireless karena tidak ada wireless card nya. Khusus untuk Mikrotik Outdoor, sebagian besar bisa menggunakan fitur Wireless karena tersedia slot Mini PCI untuk wireless card.

Oke, kali ini kita akan belajar Mikrotik wireless yaitu penggunaan wireless tools standard Mikrotik. Wireless tools ini sangat penting dalam membangun jaringan wireless dengan mikrotik, untuk memantau dan memonitor kondisi jaringan wireless disekeliling kita.

Untuk menggunakan wireless tools ini anda bisa menggunakan winbox dan masuk ke menu Wireless.


Atau bisa juga dengan masuk ke interface wlan nya dengan dobel klik wlan.



Ada beberapa Wireless tools pada mikrotik dengan fungsi berbeda, yakni : Scanner, Frequency Usage Snooper, Align, dan Sniffer. Berikut penjelasan masing-masing wireless tool :

Scanner Tool Mikrotik
Sesuai dengan namanya, scanner berfungsi untuk melakukan scan dengan memperlihatkan Access point mana saja yang aktif di sekitar perangkat. Scanner akan menampilkan informasi dari AP disekeliling Mikrotik secara detail mulai dari Mac Address, SSID, Band, Frequensi, Sinyal, SNR, Radio Name, sampai versi RouterOS nya (jika perangkat itu Mikrotik). Berikut ini contoh penggunaan Scanner.


Frequency Usage Tool Mikrotik
Tool ini berfungsi untuk melakukan scanning penggunaan frekuensi disekitar perangkat mikrotik anda. Frequency Usage akan menampilkan beban penggunaan masing-masing frekuensi apakah banyak digunakan apa sepi pengguna. Sehingga kita dapat menentukan frekuensi mana yang tidak terlalu ramai penggunanya untuk mengurangi interferensi.


Snooper Tool Mikrotik

Dengan menggunakan Snooper tool maka bisa diketahui load dan besar traffic tiap frequensi dengan informasi yang lebih mendetail. Snooper dapat menampilkan info Access Point, jumlah Station dan Client nya, sinyal, serta masing-masing bandwidth nya.


http://wiki.mikrotik.com/images/8/83/Snoop2.png

Sniffer Tool Mikrotik

Packet Sniffer adalah tool yang disediakan dalam Mikrotik untuk menangkap dan menyadap paket-paket yang berjalan di jaringan. Tool ini sangat berguna untuk menganalisa trafik jaringan kita.


Oke sekian dulu pembahasan tentang Penjelasan Penggunaan Wireless Tools Mikrotik. Semoga bermanfaat :)
Read more