Rabu, 06 November 2013

Tips Memilih dan Membeli Perangkat Mikrotik

Dalam memilih produk kita harus selektif dan mempertimbangakan aspek kebutuhan. Begitu juga ketika kita akan membeli perangkat Mikrotik. Mungkin bagi anda yang belum begitu mengenal Mikrotik akan sedikit bingung dalam menentukan produk Mikrotik mana yang pas dengan kebutuhan jaringan kita.

Dalam artikel ini akan di bahas tips membeli perangkat Mikrotik yang pas dan bagaimana cara mempersingkat waktu dalam memilih perangkat yang sesuai dengan kebutuhan kita. Hal pertama harus kita lakukan adalah merencanakan network secara detail dan rinci, diantaranya adalah :
  1. Sebarapa besar network yang akan kita buat  dilihat dari jumlah client dan juga besarnya  traffic (real troughput) yang akan di handle oleh perangkat tersebut nantinya.
  2. Pada perangkat yang akan kita gunakan nantinya apakah membutuhkan hanya interface wireless, hanya interface Ethernet atau kedua interface tersebut di gunakan
  3. Fungsi dan fitur apa saja yang akan kita gunakan pada perangkat tersebut, secara fungsi seperti router, server dan sebagainya sedangkan secara fitur seperti proxy, dhcp, hotspot dan sebagainya.
Pada dasarnya secara fungsi dan fitur semua jenis perangkat mikrotik sama, dari mulai perangkat jenis Routerboard sampai dengan PC/MikroBits series (tergantung lisensi levelnya), yang membedakan perangkat yang satu dengan yang lain adalah spesifikasi hardwarenya dimana semakin besar spesifikasi hardware maka kemampuan untuk menghandle user, service atau fitur yang di gunakan dan juga traffic (real troughpunt) semakin besar.
Dari penjelasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa yang yang perlu kita sesuaikan adalah spesifikasi dan kebutuhan hardware, untuk kebutuhan dan spesifikasi hardware secara teori dapat kita kelompokkan seperti berikut :
  • Hardware dengan processor 300/400 Mhz seperti RB450, RB750, RB493, dan sebagainya idelanya dapat digunakan untuk beban traffic kurang dari 5 Mbps
  • Hardware dengan processor 680/800 Mhz seperti RB450G, RB433H, RB493G, RB800 , dan sebagainya idelanya dapat digunakan untuk beban traffic kurang dari 20 Mbps
  • Hardware dengan processor 1Ghz seperti RB1200 idealnya untuk beban Traffic kurang dari100Mbps
  • Hardware dengan processor 1Ghz dual core seperti RB 1100AHx2 dan RB1100Hx2 idealnya untuk beban traffic lebih dari 100bps
  •  Hardware dengan processor Multi Core x86 processor seperti varian MikroBits jenis Aneto, Ainos, dan Dinara idelanya untuk beban traffic kurang dari 1 Gps
  •  Hardware dengan processor xeon processor seperti MikroBits Dinara idelanya untuk beban traffic  10 Gps\
Demikianlah beberapa tips memilih dan membeli perangkat Mikrotik. Semoga dapat dijadikan referensi bagi anda untuk membeli Mikrotik.

Sumber :
http://gilanghilal.blogspot.com/2013/06/tips-pembalian-perangkat-mikrotik.html
Read more

Senin, 14 Oktober 2013

Cara Setting Load Balancing Mikrotik Metode PPC

Load Balance / Load Balancing Mikrotik adalah sebuah teknik atau metode untuk membagi beban ke dalam beberapa jalur (link) sehingga penggunaan jalur (link) menjadi lebih baik. Load balance Mikrotik Sebelumnya sudah pernah saya bahas pada artikel ini Load Balance / Load Balancing Mikrotik.


Selanjutnya pada artikel ini akan saya bahas tentang cara setting load balance mikrotik meggunakan metode PPC. Karena keterbatasan waktu dan peralatan, Tutorial Load Balance Mikrotik kali ini saya ambil dari web mikrotik.co.id sebagai berikut :

Selama ini banyak dari kita yang beranggapan salah, bahwa dengan menggunakan loadbalance dua jalur koneksi , maka besar bandwidth yang akan kita dapatkan menjadi dua kali lipat dari bandwidth sebelum menggunakan loadbalance (akumulasi dari kedua bandwidth tersebut). Hal ini perlu kita perjelas dahulu, bahwa loadbalance tidak akan menambah besar bandwidth yang kita peroleh, tetapi hanya bertugas untuk membagi trafik dari kedua bandwidth tersebut agar dapat terpakai secara seimbang.

Dengan artikel ini, kita akan membuktikan bahwa dalam penggunaan loadbalancing tidak seperti rumus matematika 512 + 256 = 768, akan tetapi 512 + 256 = 512 + 256, atau 512 + 256 = 256 + 256 + 256.

Pada artikel ini kami menggunakan RB433UAH dengan kondisi sebagai berikut :
1.    Ether1 dan Ether2 terhubung pada ISP yang berbeda dengan besar bandwdith yang berbeda. ISP1 sebesar 512kbps dan ISP2 sebesar 256kbps.
2.    Kita akan menggunakan web-proxy internal dan menggunakan openDNS.
3.    Mikrotik RouterOS anda menggunakan versi 4.5  karena fitur PCC mulai dikenal pada versi 3.24.

Jika pada kondisi diatas berbeda dengan kondisi jaringan ditempat anda, maka konfigurasi yang akan kita jabarkan disini harus anda sesuaikan dengan konfigurasi untuk jaringan ditempat anda.

Konfigurasi Dasar

Berikut ini adalah Topologi Jaringan dan IP address yang akan kita gunakan
/ip address
add address=192.168.101.2/30 interface=ether1
add address=192.168.102.2/30 interface=ether2
add address=10.10.10.1/24 interface=wlan2
/ip dns
set allow-remote-requests=yes primary-dns=208.67.222.222 secondary-dns=208.67.220.220


Untuk koneksi client, kita menggunakan koneksi wireless pada wlan2 dengan range IP client 10.10.10.2 s/d 10.10.10.254 netmask 255.255.255.0, dimana IP 10.10.10.1 yang dipasangkan pada wlan2 berfungsi sebagai gateway dan dns server dari client. Jika anda menggunakan DNS dari salah satu isp anda, maka akan ada tambahan mangle yang akan kami berikan tanda tebal

Setelah pengkonfigurasian IP dan DNS sudah benar, kita harus memasangkan default route ke masing-masing IP gateway ISP kita agar router meneruskan semua trafik yang tidak terhubung padanya ke gateway tersebut. Disini kita menggunakan fitur check-gateway berguna jika salah satu gateway kita putus, maka koneksi akan dibelokkan ke gateway lainnya.
/ip route
add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.101.1 distance=1 check-gateway=ping
add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.102.1 distance=2 check-gateway=ping


Untuk pengaturan Access Point sehingga PC client dapat terhubung dengan wireless kita, kita menggunakan perintah
/interface wireless
set wlan2 mode=ap-bridge band=2.4ghz-b/g ssid=Mikrotik disabled=no


Agar pc client dapat melakukan koneksi ke internet, kita juga harus merubah IP privat client ke IP publik yang ada di interface publik kita yaitu ether1 dan ether2.
/ip firewall nat
add action=masquerade chain=srcnat out-interface=ether1
add action=masquerade chain=srcnat out-interface=ether2


Sampai langkah ini, router dan pc client sudah dapat melakukan koneksi internet. Lakukan ping baik dari router ataupun pc client ke internet. Jika belum berhasil, cek sekali lagi konfigurasi anda.

Webproxy Internal
Pada routerboard tertentu, seperti RB450G, RB433AH, RB433UAH, RB800 dan RB1100 mempunyai expansion slot (USB, MicroSD, CompactFlash) untuk storage tambahan. Pada contoh berikut, kita akan menggunakan usb flashdisk yang dipasangkan pada slot USB. Untuk pertama kali pemasangan, storage tambahan ini akan terbaca statusnya invalid di /system store. Agar dapat digunakan sebagai media penyimpan cache, maka storage harus diformat dahulu dan diaktifkan Nantinya kita tinggal mengaktifkan webproxy dan set cache-on-disk=yes untuk menggunakan media storage kita. Jangan lupa untuk membelokkan trafik HTTP (tcp port 80) kedalam webproxy kita.

/store disk format-drive usb1
/store
add disk=usb1 name=cache-usb type=web-proxy
activate cache-usb

/ip proxy
set cache-on-disk=yes enabled=yes max-cache-size=200000KiB port=8080

/ip firewall nat
add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=80 in-interface=wlan2 action=redirect to-ports=8080



Pengaturan Mangle
Pada loadbalancing kali ini kita akan menggunakan fitur yang disebut PCC (Per Connection Classifier). Dengan PCC kita bisa mengelompokan trafik koneksi yang melalui atau keluar masuk router menjadi beberapa kelompok. Pengelompokan ini bisa dibedakan berdasarkan src-address, dst-address, src-port dan atau dst-port. Router akan mengingat-ingat jalur gateway yang dilewati diawal trafik koneksi, sehingga pada paket-paket selanjutnya yang masih berkaitan dengan koneksi awalnya akan dilewatkan  pada jalur gateway yang sama juga. Kelebihan dari PCC ini yang menjawab banyaknya keluhan sering putusnya koneksi pada teknik loadbalancing lainnya sebelum adanya PCC karena perpindahan gateway.

Sebelum membuat mangle loadbalance, untuk mencegah terjadinya loop routing pada trafik, maka semua trafik client yang menuju network yang terhubung langsung dengan router, harus kita bypass dari loadbalancing. Kita bisa membuat daftar IP yang masih dalam satu network router dan  memasang mangle pertama kali sebagai berikut

/ip firewall address-list
add address=192.168.101.0/30 list=lokal
add address=192.168.102.0/30 list=lokal
add address=10.10.10.0/24 list=lokal

/ip firewall mangle
add action=accept chain=prerouting dst-address-list=lokal in-interface=wlan2 comment=”trafik lokal”
add action=accept chain=output dst-address-list=lokal


Pada kasus tertentu, trafik pertama bisa berasal dari Internet, seperti penggunaan remote winbox atau telnet dari internet dan sebagainya, oleh karena itu kita juga memerlukan mark-connection untuk menandai trafik tersebut agar trafik baliknya juga bisa melewati interface dimana trafik itu masuk
/ip firewall mangle
add action=mark-connection chain=prerouting connection-mark=no-mark in-interface=ether1 new-connection-mark=con-from-isp1 passthrough=yes comment=”trafik dari isp1”
add action=mark-connection chain=prerouting connection-mark=no-mark in-interface=ether2 new-connection-mark=con-from-isp2 passthrough=yes comment=”trafik dari isp2”


Umumnya, sebuah ISP akan membatasi akses DNS servernya dari IP yang hanya dikenalnya, jadi jika anda menggunakan DNS dari salah satu ISP anda, anda harus menambahkan mangle agar trafik DNS tersebut melalui gateway ISP yang bersangkutan bukan melalui gateway ISP lainnya. Disini kami berikan mangle DNS ISP1 yang melalui gateway ISP1. Jika anda menggunakan publik DNS independent, seperti opendns, anda tidak memerlukan mangle dibawah ini.
/ip firewall mangle
add action=mark-connection chain=output comment=dns dst-address=202.65.112.21 dst-port=53 new-connection-mark=dns passthrough=yes protocol=tcp comment=”trafik DNS citra.net.id”
add action=mark-connection chain=output dst-address=202.65.112.21 dst-port=53 new-connection-mark=dns passthrough=yes protocol=udp
add action=mark-routing chain=output connection-mark=dns new-routing-mark=route-to-isp1 passthrough=no


Karena kita menggunakan webproxy pada router, maka trafik yang perlu kita loadbalance ada 2 jenis. Yang pertama adalah trafik dari client menuju internet (non HTTP), dan trafik dari webproxy menuju internet. Agar lebih terstruktur dan mudah dalam pembacaannya, kita akan menggunakan custom-chain sebagai berikut :
/ip firewall mangle
add action=jump chain=prerouting comment=”lompat ke client-lb” connection-mark=no-mark in-interface=wlan2 jump-target=client-lb
add action=jump chain=output comment=”lompat ke lb-proxy” connection-mark=no-mark out-interface=!wlan2 jump-target=lb-proxy


Pada mangle diatas, untuk trafik loadbalance client pastikan parameter in-interface adalah interface yang terhubung dengan client, dan untuk trafik loadbalance webproxy, kita menggunakan chain output dengan parameter out-interface yang bukan terhubung ke interface client. Setelah custom chain untuk loadbalancing dibuat, kita bisa membuat mangle di custom chain tersebut sebagai berikut
/ip firewall mangle
add action=mark-connection chain=client-lb dst-address-type=!local new-connection-mark=to-isp1 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/0 comment=”awal loadbalancing klien”
add action=mark-connection chain=client-lb dst-address-type=!local new-connection-mark=to-isp1 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/1
add action=mark-connection chain=client-lb dst-address-type=!local new-connection-mark=to-isp2 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/2
add action=return chain=client-lb comment=”akhir dari loadbalancing”

/ip firewall mangle
add action=mark-connection chain=lb-proxy dst-address-type=!local new-connection-mark=con-from-isp1 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/0 comment=”awal load balancing proxy”
add action=mark-connection chain=lb-proxy dst-address-type=!local new-connection-mark=con-from-isp1 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/1
add action=mark-connection chain=lb-proxy dst-address-type=!local new-connection-mark=con-from-isp2 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses:3/2
add action=return chain=lb-proxy comment=”akhir dari loadbalancing”


Untuk contoh diatas, pada loadbalancing client dan webproxy menggunakan parameter pemisahan trafik pcc yang sama, yaitu both-address, sehingga router akan mengingat-ingat berdasarkan src-address dan dst-address dari sebuah koneksi. Karena trafik ISP kita yang berbeda (512kbps dan 256kbps), kita membagi beban trafiknya menjadi 3 bagian. 2 bagian pertama akan melewati gateway ISP1, dan 1 bagian terakhir akan melewati gateway ISP2. Jika masing-masing trafik dari client dan proxy sudah ditandai, langkah berikutnya kita tinggal membuat mangle mark-route yang akan digunakan dalam proses routing nantinya
/ip firewall mangle
add action=jump chain=prerouting comment=”marking route client” connection-mark=!no-mark in-interface=wlan2 jump-target=route-client
add action=mark-routing chain=route-client connection-mark=to-isp1 new-routing-mark=route-to-isp1 passthrough=no
add action=mark-routing chain=route-client connection-mark=to-isp2 new-routing-mark=route-to-isp2 passthrough=no
add action=mark-routing chain=route-client connection-mark=con-from-isp1 new-routing-mark=route-to-isp1 passthrough=no
add action=mark-routing chain=route-client connection-mark=con-from-isp2 new-routing-mark=route-to-isp2 passthrough=no
add action=return chain=route-client disabled=no

/ip firewall mangle
add action=mark-routing chain=output comment=”marking route proxy” connection-mark=con-from-isp1 new-routing-mark=route-to-isp1 out-interface=!wlan2 passthrough=no
add action=mark-routing chain=output connection-mark=con-from-isp2 new-routing-mark=route-to-isp2 out-interface=!wlan2 passthrough=no



Pengaturan Routing
Pengaturan mangle diatas tidak akan berguna jika anda belum membuat routing berdasar mark-route yang sudah kita buat. Disini kita juga akan membuat routing backup, sehingga apabila sebuah gateway terputus, maka semua koneksi akan melewati gateway yang masing terhubung

/ip route
add check-gateway=ping dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.101.1 routing-mark=route-to-isp1 distance=1
add check-gateway=ping dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.102.1 routing-mark=route-to-isp1 distance=2
add check-gateway=ping dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.102.1 routing-mark=route-to-isp2 distance=1
add check-gateway=ping dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.101.1 routing-mark=route-to-isp2 distance=2
Pengujian
Dari hasil pengujian kami, didapatkan sebagai berikut
Dari gambar terlihat, bahwa hanya dengan melakukan 1 file download (1 koneksi), kita hanya mendapatkan speed 56kBps (448kbps) karena pada saat itu melewati gateway ISP1, sedangkan jika kita mendownload file (membuka koneksi baru) lagi pada web lain, akan mendapatkan 30kBps (240kbps). Dari pengujian ini terlihat dapat disimpulkan bahwa
512kbps + 256kbps ≠ 768kbps

Catatan :
* Loadbalancing menggunakan teknik pcc ini akan berjalan efektif dan mendekati seimbang jika semakin banyak koneksi (dari client) yang terjadi.
* Gunakan ISP yang memiliki bandwith FIX bukan Share untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal.
* Load Balance menggunakan PCC ini bukan selamanya dan sepenuhnya sebuah solusi yang pasti berhasil baik di semua jenis network, karena proses penyeimbangan dari traffic adalah berdasarkan logika probabilitas.
  
Demikianlah Tutorial Cara Setting Load Balancing Mikrotik menggunakan Metode PPC yang diambil dari web Mikrotik.co.id. Selamat mencoba dan Semoga bermanfaat :)

Sumber :
Read more

Selasa, 24 September 2013

Perbedaan Action=drop dan Action=reject Mikrotik

Penjelasan perbedaan penggunaan Action=drop dan Action=reject pada Mikrotik akan kita bahas pada artikel berikut ini. Action drop dan reject merupakan dua diantara pilihan Action Filter Firewall pada RouterOS Mikrotik. Keduanya memiliki fungsi yang hampir sama, tapi sebenarnya ada perbedaan mendasarnya.

Penggunaan Action=drop

Jika anda memilih untuk menggunakan opsi Action=drop, maka data yang berasal dari client akan dibuang (drop) oleh router. Hal ini dilakukan secara diam-diam, dengan tidak mengirimkan pesan penolakan ICMP (Internet Control Message Protocol). Sehingga jika kita mengirimkan pesan ping dari CMD, maka hasilnya adalah Request Timed out (RTO).

Ketika menggunakan opsi Action=drop, maka pada proses ping akan muncul pesan "Request Timed out" seperti gambar berikut ini :

Penggunaan Action=reject

Sedangkan untuk opsi Action=reject, paket data akan dibuang oleh router namun router akan memberikan pesan penolakan paket dengan mengirimkan pesan penolakan ICMP. Anda dapat memilih pesan apa yang akan dikirimkan jika menggunakan opsi reject ini.


Ketika anda mencoba melakukan ping maka hasilnya adalah "Destination net unreachable" sama seperti opsi Reject with sebelumnya, seperti gambar berikut ini :


Demikian artikel pada blog Mikrotik Indonesia tentang Perbedaan Action=drop dan Action=reject Mikrotik. Semoga bermanfaat :)
Read more

Penjelasan Chain Mikrotik : Input, Forward, Prerouting, dll

Perbedaan dan penjelasan Chain Mikrotik Input, Output, Forward, Prerouting, dan Postrouting akan dibahas pada artikel di blog Mikrotik Indonesia berikut ini.


forward :

- Digunakan untuk proses paket data yang melewati router, koneksi yang terjadi dari public ke local
atau
- Koneksi yang terjadi dari local ke public
dengan ketentuan tanpa ada proses di dalam router, artinya koneksi tersebut adalah langsung dan hanya numpang lewat di router tidak ada terjadi suatu proses di dalam router.

input :

- Digunakan untuk memproses paket memasuki router melalui salah satu interface dengan alamat IP tujuan yang merupakan salah satu alamat router. Chain input berguna untuk membatasi akses konfigurasi terhadap Router Mikrotik.
atau
- Koneksi yang terjadi dari local menuju router dan berakhir di router
contoh : penggunaan proxy internal (proxy internal kan di dalem router tempatnya)

output :

- Digunakan untuk proses paket data yang berasal dari router dan meninggalkan melalui salah satu interface, koneksi yang terjadi dari router menuju public.
atau
- Koneksi yang terjadi dari router menuju local.
artinya koneksi tercipta karena router sendiri yang meminta (kebutuhan router itu, bukan dari local / public), contoh : hasil dari proxy internal mikrotik yang di kirimkan ke client.

prerouting :

Pre routing artinya koneksi yang akan masuk router (gak peduli dari mana/tergantung setting mangle in intercafe nya nanti)
koneksi ini akan di proses di dalam router, bisa proses pembelokan ke proxy external, bisa filtering port, bisa apa aja deh, pokoknya ada proses, nah prerouting itu menandai koneksi sebelum terjadi proses tersebut.

postrouting :

Postrouting adalah koneksi yang akan keluar router setelah terjadi proses di dalam router.

Sumber : 

Read more

Rabu, 18 September 2013

Ikuti Mikrotik User Meeting (MUM) di Yogyakarta - Nov 2013

Apa itu Mikrotik User Meeting (MUM)?

Mikrotik User Meeting (MUM) adalah Sebuah konferensi dan pertemuan antar penggiat Mikrotik yang membahas tentang Software Mikrotik RouterOS dan, Hardware Mikrotik RouterBoard. Pada konferensi Mikrotik ini terdapat beberapa expert Mikrotik yang berbagi informasi melalui presentasi tentang Mikrotik. Anda dapat mengajukan pertanyaan tentang topik tersebut. Ada juga Demo penggunaan teknologi terbaru Mikrotik, pengenalan produk baru, semua ada disini.

Siapa Saja yang Boleh Ikut Mikrotik User Meeting (MUM)?

Siapa saja boleh ikut dan menghadiri MUM. Informasi ini sesuai dengan yang ada di web MUM Mikrotik, bahwasanya "Tidak ada persyaratan minimum untuk menghadiri, tidak masalah jika Anda adalah pengguna MikroTik berpengalaman, atau hanya baru mendengar tentang Mikrotik". Jadi bagi anda yang belum tau apa-apa tentang Mikrtoik pun boleh ikutan kok :)

Apakah Ikut Mikrotik User Meeting itu Gratis?

Berdasarkan info yang ada di web MUM Mikrotik, untuk mengikuti MUM itu ada dua pilihan yaitu Gratis dan Berbayar. Jika anda ikut MUM dengan membayar, maka anda akan mendapatkan fasilitas lebih dari yang ikut Gratisan. Biayanya sekitar $30 dan anda akan mendapatkan Kaos, Lisensi RouterOS dan makan siang Gratis. Sementara untuk yang ikut Gratis hanya akan mendapatkan Kaos saja, tanpa makan siang dan lisensi RouterOS.

Bolehkah Ikut Menyumbangkan Presentasi?

Tentusaja boleh. Bagi anda yang sudah memiliki banyak ilmu tentang Mikrotik dan ingin membaginya pada semua peserta MUM, anda dapat melakukannya dengan mendaftar lebih dulu, dan dengan ketentuan dan peraturan yang ditetapkan oleh Mikrotik.


Mikrotik User Meeting (MUM) di Indonesia, Yogyakarta

Oke, sekarang udah tau kan apa itu Mikrotik User Meeting (MUM). Nah, ada kabar bagus nih karena sebentar lagi akan diadakan Mikrotik User Meeting di Indonesia loh, tepatnya di Yogyakarta. Berikut rincian acaranya :

Tanggal 
Jum'at - Sabtu, 29 - 30 November 2013

Waktu
Meeting Hall dibuka pukul 08.00 WIB, 
Presentasi dibuka pukul 09.00 WIB, 
IstirahatMakan Siang pukul 12.00 WIB,
MUM Selesai pukul 17.00 WIB

Tempat
Royal Ambarukmo Hotel
Jl. Laksda Adi Sucipto No. 81, Yogyakarta 55281 - Indonesia, Telp (62-274) 488488

Meet 'n Greet
Adan diadakan acara perkenalan dan disediakan minum gratis bagi anda yang berminat hadir pada 28 November 2013 sore pukul 18.00 WIB

Info selengkapnya silakan anda lihat di web resmi MUM Mikrotik. Anda juga akan mendapat info lebih lengkap jika sudah mendaftarkan diri.

Bagaimana Cara Daftar Mikrotik User Meeting (MUM)?

Bagi anda yang ingin mendaftar dan bingung gimana caranya, silakan ikuti petunjuk berikut ini :
1. Silakan buka web resmi MUM Mikrotik berikut ini
Silakan anda baca semua informasi yang ada di web tersebut.
 
2. Untuk mendaftar, silakan klik Menu Registration di bagian kanan atas



3. Kemudian pilih event MUM yang ada di Indonesia



4. Akan ada pertanyaan seperti gambar berikut ini, pilih saja Yes


 5. Ada beberapa step yang harus anda selesaikan untuk dapat mendaftar



6. Pada Step 1 anda akan diminta untuk login ke akun Mikrotik.com anda di bagian atas, kalau belum punya akun nya bisa buat dulu melalui form di bawahnya.

7. Ikuti saja langkah yang ada hingga step terakhir

8. Di akhir step anda akan mendapatkan name tag beserta informasi tentang MUM dalam bentuk file PDF. 



9. Print Name Tag tersebut dan bawa saat acara berlangsung

10. Sampai jumpa di Mikrotik User Meeting nant, saya tunggu kedatagan kalian di MUM Jogja :)

Oke, demikianlah informasi tentang Mikrotik User Meeting (MUM) di Yogyakarta yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat :) 
Read more

Selasa, 17 September 2013

Tenik Burst Bandwidth pada Mikrotik

Pernahkah anda mengalami ketika sedang menggunakan internet untuk browsing speed nya kenceng banget, tapi ketika dipake buat download kenceng nya Cuma di awal aja selama beberapa detik, setelah itu jadi lemot banget kecepatan download nya. Ada yang pernah mengalami hal tersebut? 

Ya, itulah yang disebut dengan teknik Burst Bandwidth. Fitur burst ini tidak hanya terdapat pada Mikrotik saja, tapi penggunaannya lebih mudah jika menggunakan Mikrotik. Burst adalah fitur yang menungkinkan client mendapatkan alokasi bandwidth lebih dari alokasi bandwidth maksimum yang disediakan dalam selang waktu tertentu. 

Hal ini sangat menguntungkan bagi client yang hanya menggunakan internet untuk aktivitas browsing, karena kecepatan dalam browsing akan bertambah, walaupun hanya beberapa detik saja. Namun hal ini akan membuat proses pembukaan halaman web lebih cepat. 

Lain halnya dengan client yang menggunakan untuk download, seperti yang sudah saya ceritakan di awal. Client yang melakukan aktivitas download hanya akan mendapatkan tambahan alokasi bandwidth melebihi bandwidth maksimum di awal proses download saja. Jika proses burst telah selesai maka kecepatanya akan kembali seperti semula, sesuai dengan alokasi bandwidth yang disediakan. 

Untuk lebih jelasnya anda dapat lihat di gambar berikut ini :

Dari gambar tersebut saya kasih contoh ya, misalnya saya punya koneksi internet dari ISP dengan bandwidth 8Mb, kemudian semua client saya kasih alokasi bandwidth 240Kb. Jadi normal nya kalo tanpa burst client akan dapat bandwidth stabil 240Kb. Kemudian saya terapkan teknik Burst ini dengan memberikan semua alokasi bandwidth yang ada yakni 8Mb kepada semua client namun hanya dalam waktu 3 detik saja. Setelah 3 detik bandwidth kembali seperti semula 240Kb.

Untuk dapat menggunakan teknik burst ini terdapat beberapa perhitungan yang harus kita perhatikan agar burst nya sesuai yang kita harapkan. Namun untuk perhitungan dan cara penggunaan nya pada Mikrotik akan kita bahas pada kesempatan lain. So, stay tune on blog Tutorial Mikrotik Indonesia :D

Semoga informasi tentang Tenik Burst Bandwidth pada Mikrotik ini bermanfaat :)
Read more

Tutorial Mikrotik Lengkap PDF

Bagi anda yang sedang mencari Tutorial Mikrotik Lengkap PDF anda berada di tempat yang tepat, karena di blog MikrotikIndo.blogspot.com ini terdapat banyak tutorial Mikrotik Indonesia lengkap yang dapat anda baca dan pelajari dengan mudah.


Namun jika Tutorial Mikrotik yang anda cari tidak tersedia disini, anda dapat merequest nya via Facebook Fans Page kami disini.

Anda dapat juga mencari Tutorial Mikrotik Lengkap PDF dari hasil pertemuan para expert Mikrotik di Seluruh dunia (Mikrotik User Meeting) dimana terdapat softcopy presentasi dari pemateri MUM. Bagi anda yang ingin mencari Tutorial Mikrotik Lengkap pdf silakan klik link berikut ini :
Read more

Senin, 16 September 2013

Download Contoh Soal Sertifikasi MTCNA Mikrotik

Pada artikel sebelumnya sudah dibahas tentang Tips Mengikuti Tes Sertifikasi MTCNA Mikrotik. Kali ini Blog Tutorial Mikrotik Indonesia akan sharing tentang Soal Tes Sertifikasi MTCNA Mikrotik. Bagi anda yang ingin tahu contoh soal Sertifikasi Mikrotik MTCNA yang sering keluar bisa download contoh soal nya disini :

Soal mtcna.zip


Soal tersebut hanya contoh saja, dan kami tidak menjamin soal tersebut akan keluar saat ujian. Tapi paling tidak soal itu dapat menambah pengetahuan dan latihan soal agar dapat anda gunakan sebagai referensi saat mengikuti ujian nanti.


Oke, Semoga artikel Download Contoh Soal Sertifikasi MTCNA Mikrotik ini bermanfaat :)
Read more